By : Pristialita Virna An Nisa’, S. HI
Sudah setengah tahun hidup berdampingan dengan Corona Virus Disease-1. Perilaku kehidupan dipaksa untuk berubah, termasuk cara belajar pun harus beradaptasi. Dari semula pembelajaran leluasa dengan berinteraksi langsung antara guru dan siswa menjadi harus beradapatasi dengan pembelajaran jarak jauh, guru dipaksa mampu mengaplikasikan pembelajaran dengan memanfaatkan platform-platform kekinian, berinovasi bagaimana materi pembelajaran sampai dan dipahami siswa tanpa memberatkan siswa yang harus study from home.
Saat ini, tak hanya siswa tapi gurupun juga sudah berada di titik jenuh dengan kegiatan pembelajaran jarak jauh. Pelajaranpun tak jarang melayang tak karuan. Padahal sang guru mati matian menyusun pembelajaran yang mengasikkan. Belum lagi amanah guru kelas yang begitu aduhai, demi anak didiknya rajin dalam pertemuan online. Tentunya bukan hal baru jika siswa berlontar kepada guru, “Pak, Bu kapan sekolah lagi? Pak bu kami keberatan di kuota dan lain sebagainya.
Pembelajaran Jarak Jauh pun juga menjadi kendala bagi sekolah SMK, yang mana SMK menekankan pada skill siswa, maka tentunya ini kendala besar bagi SMK. Begitupun kami SMK Muhammadiyah 1 Pandaan yang memiliki lima (5) kompetensi keahlian, Asisten Keperawatan, Asisten Teknologi Labolatorium Medik, Asisten Farmasi Klinis & Komunitas, Perbankan Syariah dan Teknik Komputer & Jaringan. Sudah nyata dan jelas bahwa hal ini merupakan tantangan yang sangat besar bagi SMK dan tak bisa dipungkiri, pandemi ini telah membawa perubahan besar dalam dunia pendidikan.
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menerapkan kebijakan Belajar dari Rumah atau Learning From Home. Kita dipaksa untuk mampu beradaptasi dan bergerak cepat, menyesuaikan tantangan zaman, serta memaksimalkan kreativitas dan teknologi. Pada konteks inilah konsep “merdeka belajar” #merdekabelajardieranewnormal yang digagas oleh Mas Menteri menjadi relevan. Merdeka belajar merupakan konsep belajar secara mandiri dan kreatif yang memungkinkan pihak-pihak yang terlibat untuk terus berinovasi, terutama dengan membangun ekosistem pendidikan berbasis teknologi.
Menurut kami SMK Muhammadiyah 1 Pandaan “merdeka belajar” bukan hanya tentang berinovasi, memaksimalkan kreatifitas, teknologi maupun tentang nilai dan pelajaran, tetapi pendidikan karakterpun perlu ditanamkan yang mana tidak semua pendidikan karakter bisa ditanamkan melalui pembelajaran jarak jauh, dan satu hal yang tak kalah pentingnya adalah peran guru, layaknya sebuah sajak lagu yang berbunyi “sentuhlah dia tepat dihatinya” yang mana ada makna yang terkandung didalamnya bahwa keterikatan antara guru dan siswa tentunya sangat memberikan dorongan serta semangat kepada siswa yang mana hal itu tidak akan tercapai jika pembelajaran hanya melalui metode pembelajaran jarak jauh saja.
Melalui lomba Video Profil Sekolah yang diadakan oleh Cabang Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan #kacapdincup2pasuruan #cabdinpasuruan, SMK Muhammadiyah 1 Pandaan mengenalkan makna “merdeka belajar” yang kami implementasikan di sekolah kami (lihat: https://youtu.be/qVBG5PNL9Nw). Kegiatan pembelajaran khususnya penanam skill melalui praktek materi produktif secara tatap muka disekolah yang tentunya dengan memperhatikan prioritas “New Normal” yaitu kesehatan, keamaan dan keselamatan secara disiplin dengan menekankan prinsip tangguh, tidak mudah menyerah, beretika, tanggap dan peduli serta berpikir positif dan berkemajuan.
Transformasi dunia pendidikan di era “New Normal” sejalan dengan konsep Merdeka Belajar. Begitu pula dengan pembelajaran daring untuk menjawab tuntutan dunia pendidikan menghadapi Revolusi Industri 4.0. Ada hikmah dibalik semuanya. Kebijakan yang dikeluarkan dalam menghadapi euphoria New Normal yang terus digaungkan harus dibuat secara cermat dan hati-hati. Hak anak harus menjadi prioritas, yakni hak mendapatkan pendidikan secara penuh, aman, dan sehat. Anak merupakan aset bangsa yang sangat berharga. Harapan dan masa depan bangsa ada di tangan mereka.Apapun perubahan yang terjadi ditengah pandemic Covid-19, respon dalam menanggapi dan menghadapi perubahan harus tenang, positif dan tetap fokus pada impian serta cita-cita.