Puisi - Raden Ajeng Kartini


RADEN AJENG KARTINI

Karya : Amanda Nur Riskiyah

GUYURAN HUJAN MEMBASAHI TANAH PERTIWI
DENGAN KABUT PEKAT YANG MASIH MENYELIMUTI
BERSAMAAN DNGAN ISAK TANGIS MEMBASAHI PIPI
MEMBUAT SUASANA GELAP SEMAKIN MENJADI

LIHATLAH PARA PEREMPUAN ITU
MEREKA DIPERALAT DAN DIKURUNG
DIPERBUDAK LAYAKNYA SEORANG BABU
TAK ADA SEDIKITPUN RASA KASIH PADA SEBUAH KALBU

MEREKA MERONTA RONTA
LEMAH TAK BERDAYA
HANYA BISA PASRAH DENGAN SEMUANYA
MENERIMA KETIDAKMANUSIAWIAN SIKSA

TAK ADA YANG PEDULI AKAN ITU
MESKI TELAH MERINTIH BERPILU PILU
MEREKA TETAP TULI AKAN SEMUA ITU

KINI HUJAN MULAI SIRNA
KABUT PEKAT PERLAHAN MENGHILANG
SANG SURYA MULAI BERSINAR DENGAN TERANG
BERSAMAAN DENGAN DATANGNYA SESOSOK WANITA PEJUANG

SESOSOK WANITA LAHIR DIJEPARA
MEMILIKI SENYUMAN YANG RIA
BERTANAH AIR INDOSESIA
PENENTU KEHIDUPAN MUTU BANGSA

KAU ADALAH   RADEN AJENG KARTINI
SOSOK PAHLAWAN BAGI KAMI
KAU KORBANKAN JIWA RAGAMU UNTUK MENGHAPUS HAK PEREMPUAN YANG DIBATASI
BERPERANG MELAWAN KETIDAK ADILAN NEGRI INI

RADEN AJENG KARTINI
KAU MEMBEBASKAN PEREMPUAN DARI SIKSAAN JIWA
MEREKA KINI BEBAS DARI SEBUAH DUKA
DAN HIDUP MEREKA KINI TELAH MERDEKA

WAHAI IBU KARTINI
USAHA DAN SEMANGATMU TAK PERNAH PADAM
KAU MENGUBAH DARI GELAP MENJADI TERANG
JASAMU TELAH TERPATRI DALAM INSAN PRATIWI
SEBAGAI WUJUD PENGHORMATAN KAMI
HARI KELAHIRANMU KAMI PERINGATI
SELAMAT HARI KARTINI
Lebih baru Lebih lama